Recents in Beach

Bom Waktu Yang Mengancam Masa Depan (RADIKALISME)

RADIKALISME 



Apa itu Radikalisme?

Pengertian Radikalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, radikalisme diartikan sebagai paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Radikalisme juga memiliki penilaian berbeda terhadap situasi politik yaitu membenarkan bahkan membutuhkan tindak kekerasan menyangkut politik (political violence) sebagai satu-satunya jalan untuk mengubah kondisi politik. 

Radikalisme menurut Cross yaitu sebagai berikut: 

1) Istilah dalam lingkup gerakan sosial maupun politik yang berarti sebuah proses, praktik, atau serangkaian keyakinan dari keadaan non-radikal menjadi radikal. Praktik radikalisme sering diasosiasikan dengan sejumlah taktik dan strategi yang berada di luar lingkup aksi protes politis maupun religius yang dapat diterima, bahkan menjurus ilegal. 

2) Radikalisme merepresentasikan sisi ekstrim dari (kurva) distribusi aksi politik yang dapat diterima dan radikalisme dapat melibatkan aksi kekerasan atas dasar keyakinan, bukan personal. 

3) Radikalisme dapat merujuk pada keyakinan tentang cara terbaik untuk meraih tujuan gerakan. Keyakinan radikal mengembangkan perasaan bahwa cara yang diterima (oleh masyarakat) untuk mengubah keadaan tidaklah cukup dan langkah-langkah luar biasa harus ditempuh. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa radikalisme adalah suatu paham yang dibuat oleh sekelompok aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial atau politik secara drastic dengan menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai perubahan kondisi politik.

Beberapa macam aliran Radikalisme di berbagai dunia

Beberapa paham radikal yang saat ini berkembang di dunia internasional antara lain ajaran yang dibawa oleh kelompok Interasional  State Iraq and Syiria (ISIS). Kelompok ini berkembang dinegara Timur Tengah.  Cara yang digunakan oleh kelompok ini hampir sama dengan paham khawarij. Yakni suka mengkafirkan orang lain dan tidak segan-segan memerangi atau membunuh orang lain yang tidak sejalan dengan pendapatnya. 

Sebelumnya juga ada Al Qaeda dan Jamaah Islamiyah di Timur Tengah. Kedua kelompok ini juga sering menampilkan kekerasan dalam perjuangannya. Dakwahnya bersifat radikal dan menjurus ke teror.

Selain Al Qaeda, Jamaah Islam dan ISIS, juga berkembang ajaran wahabi di Arab Saudi. Cara yang dipakai juga cara radikal. Dimesir juga berdiri Ikhwanul Muslimin. Mereka juga memakai cara yang radikal dalam memperjuangkan keinginannya.  Cara-cara santun ditinggalkan. Kata-kata kafir, bid’ah, syirik, kufarat, dan syirik sering dituduhkan kepada umat islam lain yang pahamnya tidak sejalan dengan pemikiran mereka. 

Tujuan kekerasan yang mereka gunakan secara umum ada tiga elemen:

1. Perilaku kekerasan 

2. Ada tujuan politik

3. Ciri gerakannya dalam bentuk teror salah satunya bom bunuh diri

Ada beberapa penyebab mengapa mereka melakukan tindakan seperti itu, setidaknya ada dua sebab mengapa mereka melakukan tindakan teror, di antaranya:

1. Pemaknaan jihad yang sempit, yakni jihad hanya sebatas perang

2. Akibat pemaknaan jihad yang sempit, kelompok ini suka membuat aksi bom bunuh diri. Di Indonesia, aksi bom bunuh diri juga sering terjadi, seperti di Bali, Jakarta, dan Solo. 

Permasalahan yang dihadapi oleh remaja terkait dengan Radikalisme

Dewasa ini media menjadi salah satu aspek penting dalam mendapatkan informasi.  Secara langsung pesan atau informasi yang ada di media sosial sangat cepat tersebar pada kalangan masyarakat, terutama  remaja yang notabennya adalah pelajar. Dengan pemikirian remaja yang belum matang. Pengaruh negativ terhadap informasi yang tidak baik melalui media sosial akan membentuk pola pikir yang salah. Informasi yang tersebar melalui media sosial disimak secara rutin mengarah kedalam pembentukan opini pada remaja. Organisasi atau kelompok mulai menggunakan media sosial untuk menjalankan kegiatannya demi mencapai tujuan yang mereka inginkan, dengan menggunakan suatu pola, modus, bahkan strategi baru yang cukup efisien. 

Bagi kelompok radikal hal tersebut sangat menguntungkan dengan menyebarkan sebuah paham radikalnya melalui media internet para kelompok radikal dapat dengan mudah untuk merekrut anggota baru dengan menyebarluaskan kebencian, mengadakan pelatihan, melakukan propaganda, dan pembinaan jaringan kelompoknya.

 Doktrin yang mereka berikan bertujuan untuk merubah pola keyakinan pada remaja, sehingga remaja mudah melalukan aksi radikal seperti bom bunuh diri dan penembakan. Pada saat remaja dalam masa pencarian identitas diri atau sebuah jati diri maka hal tersebut membuat remaja sangat rentan diberikan ajaran-ajaran ekstrim yang menurut mereka sesuai dengan dirinya tanpa memahami dan mengerti maksud yang sebenarnya.

Berdasarkan hal tersebut maka perlu mendapat penyelesaian yang baik, yaitu dengan menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif dengan memiliki orientasi dan tujuan dalam mengarahkan hidup serta keyakinan nya dalam mempertimbangkan minat, cita-cita dan harapan yang berhubungan dengan masa depan remaja tersebut. Maka dari itu sejak dini para Remaja harus dibekali dengan pengetahuan yang kuat yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Ahlusunnah Waljamaah. Agar tidak mudah untuk terjerumus dalam aliran radikalisme. 


Bersambung pada artikel selajutnya ...



Posting Komentar

0 Komentar