SHOLAWAT
اِÙ†َّ اللّٰÙ‡َ ÙˆَÙ…َÙ„ٰۤÙ‰ِٕÙƒَتَÙ‡ٗ ÙŠُصَÙ„ُّÙˆْÙ†َ عَÙ„َÙ‰ النَّبِÙŠِّۗ ÙŠٰٓاَÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِÙŠْÙ†َ اٰÙ…َÙ†ُÙˆْا صَÙ„ُّÙˆْا عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„ِّÙ…ُÙˆْا تَسْÙ„ِÙŠْÙ…ًا
Pengertian Sholawat
Pengertian sholawat menurut arti bahasa adalah “doa”. Sedangkan menurut istilah, sholawat adalah sholawat Allah kepada Rasulullah, berupa rahmat dan kemuliaan (rahmat ta’dhim). Sholawat dari malaikat kepada Nabi. Berupa permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah. Untuk Nabi Muhammad, sementara sholawat dari selain Nabi berupa permohonan rahmat dan ampunan. Sholawat orang-orang beriman (manusia dan jin) adalah permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah untuk Nabi, seperti kalimat Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad.
Shollu ‘alan Nabi Muhammad. Kalimat ini sudah tidak asing lagi dikalangan para pecinta sholawat. Khususnya bagi warga Nahdliyyin dan kaum pesantren NU. Sholawat merupakan salah satu bacaan penting bagi kalangan umat islam. Selain bernilai ibadah yang bagi para pembacanya akan mendapatkan pahala dari Allah Swt., sholawat juga sebagai bentuk wujud cinta (mahabbah) umat islam kepada Nabi Agung Muhammad Saw. Jika kita umat islam, memang benar-benar cinta dan hormat kepada Kanjeng Nabi saw., salah satu caranya adalah memperbanyak membaca sholawat kepada beliau.
Sholawat juga sebagai perantara bagi datangnya rahmat dan kasih sayang Allah kepada para pembacanya. Karena sholawat merupakan wasilah kita untuk mendapatkan rahmat , ridha dan kemuliaan Allah Swt.
Apa sesungguhnya itu sholawat? Kenapa amalan ini begitu penting bagi umat islam?
Solawat secara bahasa merupakan bentuk jama’ dari kata “salat” yang berarti doa atau seruan kepada Allah swt. Untuk Nabi dengan ucapan, pernyataan serta pengharapan, semoga Dia (Nabi) sejahtera. Namun bukan berarti dengan solawat itu Nabi Muhammad butuh dengan doa kita. Kita-lah yang sesungguhnya membutuhkan doa dalam selawat itu, sebab pahala sholawat itu pada akhirnya akan kembali kepada diri kita.
Sholawat itu sesungguhnya juga di ungkapakan bukan hanya kepada Rasulullah Saw. Semata, melainkan juga kepada Nabi dan Rasul lain. Seperti Nabi Ibrahim, Musa, Isa dan sebagainya. Hanya saja dalam islam ungkapan sholawat kepada para Nabi dan Rasul selain Nabi Muhammad ini ada bentuknya sendiri. Yakni Alaihissalam. Seperti Nabi Ibrahim a.s., Nabi Ismail a.s., dan sebagainya. Sementara Rasulullah, ungkapan yang dipakai adalah Shollallahu Alaihi Wasallam (saw).
Orang yang membaca sholawat untuk Nabi Muhammad saw. Hendaknya disertai dengan niat dan didasari rasa cinta kepada Kanjeng Nabi Muhammad saw. Dengan tujuan untuk memuliakan dan menghormatinya. Supaya sholawat itu bernilai ibadah maka harus diniatkan untuk beribadah kepada Allah dan upaya untuk cinta dan hormat kepada Rasulullah Saw.,
Makna penting sholawat sesungguhnya adalah doa dan rasa cinta kepada Rasulullah Saw.karena pentingnya doa ini, maka barang siapa yang mengamalkannya dengan tulus dan didasari oleh semangat cinta kepada Rasulullah, maka Allah akan menurunkan rahmat dan pahala yang berlipat ganda kepadanya. Orang yang cinta kepada Rasulullah dengan sepenuh hati, maka ia akan merindukannya. Untuk mengungkapkan kerinduan kita kepada baginda Rasul diantaranya bisa dilakukan melalui pembacaan solawat. Ia yang gemar membaca karena rindu kepada Rasulullah Saw tersebut, maka secara rohani akan dekat dengan beliau.
Karenanya, maka solawat terdalam sesungguhnya adalah demi mendekatkan kita dengan Rasulullah Saw. Kedekatan kita dengan Rasulullah, maka akan menjadi perantara kita untuk dekat dengan Allah Swt.
Jadi dapat dipahami bahwa esensi Sholawat adalah satu konstitusi tauhid, dimana Allah adalah satu-satunya Dzat pemberi, dan Rasulullah adalah insan yang berhak untuk menerima pemberian Sholawat dari Allah swt,. Inilah pemaknaan solawat yang sesungguhnya.
3 Komentar
Masyallah
BalasHapusMasya Allah tabarakallah Syukron Katsir mba ilmu nya semoga bermanfaat bagi kita semua dan menambah rasa cinta kita kepada Kanjeng nabi Muhammad SAW
BalasHapusSama2 mba, semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin amin
HapusBerkomentarlah Dengan Bijak Tanpa Niat Menyakiti
"Laa Yaquulu Walaa Yaf'alu Illa Ma'rufaa"