Recents in Beach

SEKILAS PANDANG DEMOKRASI ALA AN-NIDA MU'ALLIMAT

Demokrasi merupakan hal yang tidak asing lagi bagi warga Negara Indonesia. 

Bagaimana tidak? 

Negara kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat. Menurut Abdurrahman Wahid, nilai pokok demokrasi adalah kebebasan, persamaan, musayawarah dan keadilan.  Mengutip dari tulisan “demokrasi kita” karya Bung Hatta, beliau mengatakan bahwa  “kedaulatan rakyat adalah pemerintahan rakyat yang dijalankan menurut peraturan yang telah dimufakati dengan bermusyawarahnya rakyat”.

Musyawarah (Syura) merupakan suatu prinsip tentang cara pengambilan keputusan yang secara eksplisit ditegaskan dalam al-Qur’an. Misalnya saja disebut dalam QS. As-Syura: 38:

وَالَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۖ وَاَمْرُهُمْ شُوْرٰى بَيْنَهُمْۖ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ 

Artinya: "dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka" (QS Asy Syura:38)

Dalam praktik kehidupan umat Islam, lembaga yang paling dikenal sebagai pelaksana syura adalah ahl halli wa-l‘aqdi pada zaman khulafaurrasyidin. Lembaga ini lebih menyerupai tim formatur yang bertugas memilih kepala negara atau khalifah. Jelaslah bahwa musyawarah sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan dan tanggung jawab bersama di dalam setiap mengeluarkan sebuah keputusan. Dengan begitu, maka setiap keputusan yang dikeluarkan menjadi tanggung jawab bersama. Sikap musyawarah juga merupakan bentuk dari pemberian penghargaan terhadap orang lain karena pendapat-pendapat yang disampaikan menjadi pertimbangan bersama. Begitu pentingnya arti musyawarah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara, sehingga Nabi sendiri juga menyerahkan musyawarah kepada umatnya.

Dalam rangka melaksanakan dawuhnya Nabi Muhammad Saw yang menyuruh umatnya untuk bermusyawarah, maka dalam hal ini reorganisasi kepengurusan dan pemilihan ketua AN-NIDA Mu’alliamat NU kudus, melaksanakannya dengan cara bermusawarah. 

Pelaksanaan reorganisasi dan Pemilihan ketua AN-NIDA Mu’allimat NU Kudus dilaksanan pada hari Jumat, 9 Juli 2021. Setelah berakhirnya masa tugas pengurus sebelumnya periode 2020/2021. Pada kesempatan ini pemilihan ketua AN-NIDA Mu’allimat NU Kudus dirancang sama seperti yang dilaksanakan pada saat pemilihan umum beberapa waktu lalu. Yaitu secara Musyawarah dan Voting.

Tahapan pelaksanaannya dimulai dari membacakan laporan pertanggung jawaban kemudian dilanjutkan tahapan pemilihan Ketua,  dimulai dari penyampaian visi misi. Para calon ketua AN-NIDA Mu’allimat menyampaikan visi dan misi tersebut dan menjelaskan program kerja yang akan dilaksanakan pada masa jabatan 2021/2022 di depan seluruh anggota, dalam hal ini anggota dari anak-anak yang masih sekolah dan anggota yang sudah menjadi alumni yang masih tergabung dalam jam’iyyah AN-NIDA Mu’allimat, dan beberapa dewan guru. Setelah itu diajukan beberapa pertanyaan dari audiens untuk mengetahui dan menjadi bahan pertimbangan untuk memilih, mana yang mempunyai kecakapan dan jiwa kepemimpinan yang baik. Selanjutnya dilakukan voting memilih salah satu dari para calon kandidat ketua. Kemudian pencocokan untuk pelaksanaan pemungutan suara.

Akhirnya sampai pada saat yang ditunggu yaitu penghitungan suara. Penghitungan suara juga dilaksanakan seperti Pemilu. Yakni secara Luber Jurdil (Langsung, Bersih, Rahasia, Jujur dan Adil).

Siapa yang terpilih?

Pengumuman hasil perolehan penghitungan suara pemilihan ketua disampaikan oleh moderator. Apapun hasilnya, pastilah yang terbaik untuk masa depan dan kebaikan Jam’iyyah. Terpilihlah ketua AN-NIDA Mu’allimat yang baru yakni ananda Rana Aini Berliana, siswi kelas XI IPA 2 menggantikan ketua demisioner ananda Alfiya Ilfa kelas XII IPA 3. 

Harapan..

Kegiatan Reorganisasi tersebut diharapkan bisa membekali anggota berupa karakter dan kecakapan untuk menjadi manusia yang baik. Dan menjadi bahan pengalaman untuk semua calon kandidat ketua, yang notabennya semuanya masih menjadi siswi. 

Jam'iyyah AN-NIDA Mu'allimat merupakan jam'iyyah hadrah putri tertua dikudus, diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman dengan bijak dan arif dengan tidak meninggalkan nilai-nilai ajaran madrasah dan muruahnya sebagai jamiyyah putri. Itulah harapan yang di inginkan oleh para pendiri Jam'iyyah AN-NIDA itu sendiri.

Harapan lainnnya semoga dalam event ini mereka menjadi tahu bagaimana prosedur pemilihan umum yang benar. Dan dapat belajar mempertanggung jawabkan segala program kerja yang sudah di jalankan selama masa periode dengan sebaik-baiknya. Pemilihan tersebut dilaksanakan dengan sportif dan bertanggung jawab serta tidak menimbulkan konflik setelah pelaksanaan pemilihan ketua. Diharapkan juga untuk kepengurusan periode terbaru bisa menjadi contoh yang baik untuk generasi selanjutnya. Juga memberikan kontribusi yang baik untuk madrasah tentunya. 



Posting Komentar

2 Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak Tanpa Niat Menyakiti
"Laa Yaquulu Walaa Yaf'alu Illa Ma'rufaa"