Recents in Beach

TRADISI NGALAP BERKAH BAGI WARGA NU (TABARRUK)

Pengertian Tabarruk

Tabarruk mempunyai arti barakah, yang secara bahasa mempunyai pengertian lebih dan bertambah. Dalam kamus Arab-Indonesia karangan Muhammad Yunus disebutkan pengertian barakah adalah berkat, bahagia dan untung. Sedangkan berkah berarti bertambahnya kebaikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa tabarruk adalah mencari berkah, yaitu nilai tambah atau kebahagiaan. 

Tabarruk dalam bahasa jawa diartikan dengan “ngalap berkah”. Tabarruk merupakan salah satu nilai yang diajarkan islam dan bukanlah hal yang baru, sebab generasi sahabat dan para salaf telah meneladankan tradisi tersebut. Sebagaimana kita ketahui bersama dalam kitab-kitab sirah nabawiyah dimana para sahabat berebut untuk mendapatkan tetesan wudlu Baginda Nabi Saw. Beliau tak sekalipun melarang perbuatan tersebut. Berkah itu sesungguhnya ada, dan bisa diraih lewat perantara orang-orang yang sangat dekat dengan Allah Swt.

Dalil Tentang Tabarruk

Mari kita lihat tabarruk pada umat terdahulu yang tersebut dalam Al qur’an. Diantara tabarruk pada umat terdahulu yang tersebut dalam al Qur’an adalah tabarruk Nabi Ya’kub A.s dengan baju (gamis) anaknya, Nabi Yusuf untuk kesembuhan matanya, sebagaimana diceritakan Allah dalam firman-NYA . 

اِذْهَبُوْا بِقَمِيْصِيْ هٰذَا فَاَلْقُوْهُ عَلٰى وَجْهِ اَبِيْ يَأْتِ بَصِيْرًا ۚوَأْتُوْنِيْ بِاَهْلِكُمْ اَجْمَعِيْنَ

Artinya: "Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkan ke wajah ayahku, nanti dia akan melihat kembali; dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku.”(QS Yusuf:93)

Mata Nabi Ya’kub sembuh seketika, pada saat wajah beliau menyentuh gamis Nabi yusuf, sebagaimana kisah selanjutnya dalam firman Allah

فَلَمَّآ اَنْ جَاۤءَ الْبَشِيْرُ اَلْقٰىهُ عَلٰى وَجْهِهٖ فَارْتَدَّ بَصِيْرًاۗ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْۙ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya: "Maka ketika telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka diusapkannya (baju itu) ke wajahnya (Yakub), lalu dia dapat melihat kembali. Dia (Yakub) berkata, “Bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Yusuf:96)

Praktek Tabarruk

Tabarruk bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:

1. Tabarruk dengan Nabi Saw.
2. Tabarruk dengan orang-orang pilihan atau orang-orang saleh
3. Tabarruk dengan tempat mulia 

Sebagaimana firman Allah dalam QS Ali Imran ayat 96:

اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ

Artinya:  "Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam." (Qs. Ali Imran:96)

4. Tabarruk dengan waktu 

Allah memberi kelebihan dan keberkahan pada waktu-waktu tertentu, seperti firman Allah QS ad Dukhan ayat 3: 

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ

Artinya: "sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. ) Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan." (QS Ad Dukhan:3)

Jadi tabarruk (meminta berkah) sebagaimana sering dilakukan oleh kaum muslimin adalah tidak bertentangan dengan akidah islam, bahkan merupakan sunnah dan sering dilakukan oleh kaum muslimin yang bertauhid dan berakidah yang lurus. Semuanya diniatkan untuk mencari Ridho Allah Swt. 

  


Posting Komentar

0 Komentar