Recents in Beach

APA ITU TAQLID?


Taqlid menurut bahasa berasal dari kata qallada yuqallidu taqlidan artinya mengikat atau mengikut. Sedangkan taqlid menurut istilah yaitu mengikuti atau mengamalkan pendapat imam Mujtahid  tanpa mengetahui dalil-dalilnya. taqlid itu merupakan sunnatullah (hukum alam) yang tidak bisa dipungkiri keadaanya

Pengertian taqlid menurut beberapa ahli :

a.   Imam  al-Gazali,  ia  mendefinisikan  taqlid  sebagai,  “Menerima  ucapan tanpa hujjah 

b. Al Isnawi, dalam kitabnya Nihayah al-Ushul, mendefinisikan taqlid sebagai, "Mengambil perkataan orang lain tanpa dalil"

c. Tajuddin al-Subki dalam kitabnya Jam'ul Jawami mendefinisikan taqlid sebagai, "Mengambil suatu perkataan tanpa mengetahui dalil 

d. Al Mahali dalam kitabnya yang berjudul " Jam'ul al Jamawi menjelaskan bahwa menerima atau mengambil selain ucapan, baik dalam bentuk perbuatan atau pengakuan tidak disebut taqlid. 

e. Ibnu al Humam, menurutnya taqlid adalah adalah beramal dengan pendapat sesorang yang pendapatnya itu bukan merupakan hujjah, tanpa mengetahui hujjahnya 

 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Taqlid adalah  menerima atau  menjadikan  pendapat  orang  lain  sebagai  rujukan  untuk  berbuat dan menjadikannya sebagai dasar berargumentasi  yang mana  pendapat tersebut belum tentu dijamin kebenarannya  dengan tidak  mengkaji lagi refernsi refernsi dari kebenaran pendapat tersebut.

Tingkatan Taqlid atau Muqallid Sebagaimana halnya ijtihad/mujtahid yang bertingkat-tingkat, demikian  juga taqlid/muqallid yang terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu: a. Taqlid secara total/murni (taqlid al-mahdli), seperti taqlid yang dilakukan  oleh kebanyakan orang awam, dimana dalam keseluruhan hukum Islam,  mereka mengikuti pendapat imam mujtahid. 

b. Taqlid dalam bidang-bidang hukum tertentu saja, seperti yang dilakukan  para ulama yang mampu berijtihad dalam bidang madzhab, bidang tarjih,  dan bidang fatwa. Dengan demikian dilihat dari satu segi, mereka    dianggap sebagai mujtahid, tetapi dilihat dari sisi lain, mereka termasuk  muqallid. 

c. Taqlid dalam hal kaidah-kaidah istinbath, seperti yang dilakukan oleh  mujtahid muntasib.

Posting Komentar

0 Komentar